Connect with us

Deja Vu Tasikmalaya

Metrum

Deja Vu Tasikmalaya

Beberapa hari seusai Kota Tasikmalaya merayakan sweet seventeen, saya berkunjung ke Singaparna, ibu kota Kabupaten Tasikmalaya. Deja Vu.

Pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) 17 tahun silam, sempat dibayangi kekhawatiran. Sang induk — Kabupaten — merasa was-was. Kehilangan aset dan menjadi miskin.

Pasalnya, pusat perdagangan dan jasa harus dilepas menjadi Kota Tasikmalaya. Kemudian Ibukota Kabupaten Tasikmalaya hijrah ke Singaparna.

Dari 85 aset yang dipermasalahkan, disepakati sebanyak 41 aset — di antaranya Pendopo, eks Terminal Cilembang, Gedung Sekretariat Daerah Lama, dan sebagian kompleks olahraga Dadaha diserahkan kepada Kabupaten Tasikmalaya.

Sedangkan, 44 aset lain menjadi hak Pemerintah Kota Tasikmalaya. Proses penyerahan aset cukup alot dan panjang. Namun akhirnya rampung juga dan menjadi kado istimewa HUT ke-12, 17 Oktober 2013 silam.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya kini baik-baik saja. Kekhawatiran Pemkab jatuh miskin, karena melepas 10 kecamatan penting — ketika itu — tidak terjadi.

Raut wajah para pemangku kebijakan di jantung Singaparna tampak berbinar. Pemekaran daerah otonom baru ternyata membawa berkah. Sayup-sayup gerakan Daerah Otonom Baru Tasik Selatan pun kembali terdengar. Everything is okay 😂

Namun, kekhawatiran baru membayangi. Celah kerawanan APBD semakin terbuka. Peluang kian menganga.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement
Advertisement WordPress.com
To Top