Connect with us

Muhasabah Politik

Metrum

Muhasabah Politik

JANGAN galau, terus berkarya. Gampang diungkapkan dan ampuh. Tidak ada langkah sia-sia selama bisa memandang jernih persoalan dari berbagai sudut pandang.

Setelah melewati proses, selalu ada celah baru untuk belajar. Setiap peristiwa mengajarkan irisan yang sama. Orang bisa berkaca. Termasuk bagaimana menyikapi perbedaan.

Cuaca politik yang sedang hangat menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah 2017 bukan hal baru bagi warga Kota Tasikmalaya. Tak perlu risau.

Penyelenggaraan pesta demokrasi sebelumnya dipandang berjalan dengan mulus. Perbedaan haluan partai politik berlangsung dengan wajar. Sekalipun diwarnai catatan.

Partai politik paling diuji kapasitasnya. Kursi di parlemen harus dibersihkan dari pergunjingan negatif. Terutama ihwal tiket untuk meloloskan bakal calon menjadi calon wali kota dianggap celah yang rawan politik transaksional.

Tren yang kini sedang riuh, tiket masuk antara melalui partai politik ataukah jalur independen perseorangan. Kedua cara menempuh kanal politik itu sayup-sayup berdenyut pula di kota Tasikmalaya.

Tidak terkecuali wacana itu berlaku pula bagi kandidat petahana, Budi Budiman dan Dede Sudrajat.

Kedua kandidat yang disebut-sebut paling berpengaruh itu pun tidak luput dari kemungkinan menggunakan jalur independen demi meraih tiket menuju Pilkada 2017.

Konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berlarut-larut dari hulu ke hilir, memposisikan keduanya rentan mendapat promosi dari PPP sebagai partai pengusung utama.

Lumrah bila keduanya melirik partai politik lain demi memuluskan jalan. Tetapi persoalannya, apakah mungkin mendapat dukungan tanpa syarat? Baik dari parpol atau jalur independen.

Politik transaksional saat ini dianggap rentan terjadi. Konstituen parpol – dalam hal ini masyarakat – sudahkah mendukung para anggota parlemen tanpa syarat?

Pertanyaan sederhana itu berlaku pula untuk pengumpulan KTP warga demi memuluskan kandidat menuju perhelatan demokrasi. Kalaupun ada – boleh jadi – tidak  dominan.

Soal potret politik yang muram itu bukan untuk diperdebatkan, tetapi harus dianggap vitamin untuk muhasabah. Introspeksi.

 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement WordPress.com
To Top